HUBUNGAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN, KONSELING LAKTASI DENGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI DESA SAMBI REJO KABUPATEN SEMARANG

Elly Agustina

Abstract


Penyebab kematian terbanyak pada bayi dan anak adalah pneumonia, diare dan penyakit menular atau kekurangan gizi. Salah satu upaya untuk mencegah kematian dengan pemberian nutrisi yang baik dan air susu ibu (ASI) eksklusif. Cakupan Pemberian ASI eksklusif belum mencapai Standart Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan yaitu sebesar 80 %. Faktor pelayanan kesehatan sangat berperan terhadap praktik pemberian ASI eksklusif. Dari faktor pelayanan kesehatan tersebut, faktor pemeriksaan kehamilan dan konseling laktasi perlu diintervensi karena dengan pemeriksaan kehamilan terjadi kontak antara petugas kesehatan dan ibu hamil sehingga konseling laktasi dapat diberikan dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif.
Desain Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross, sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 33 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive random sampling, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner untuk mengetahuai frekuensi pemeriksaan kehamilan, konseling laktasi dan pemberian ASI eksklusif. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pemeriksaan kehamilan tidak lengkap, konseling laktasi tidak dilakukan dan pemberian ASI eksklusif hanya sebesar 30,3 %. Konseling informasi dan edukasi tentang ASI eksklusif sangat dibutuhkan oleh ibu pada saat kehamilannya sehingga dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif.
Disarankan untuk tenaga kesehatan terutama bidan untuk memantau dan meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif melalui konseling pada saat pemeriksaan kehamilan.

Keywords


Pemeriksaan kehamilan, Konseling Laktasi,ASI Eksklusif

Full Text:

PDF (Indonesia)

References


Kemenkes RI. Profil Kesehatan Nasional tahun 2015. Jakarta : Kemenkes RI; 2015.

Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2014. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2014.

Undang-undang Nomer 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Roesli, Utami. Inisiasi Menyusui Dini plus ASI Eksklusif. Cetakan 1. Pustaka Bunda. Jakarta. 2008.

Departemen Kesehatan. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Konseling Menyusui dan Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta. 2007.

Peraturan pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.

Nursalam. Pendekatan Praktis Metodologi Riset. Info Medika. Jakarta. 2011.

Kementerian kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta. 2010.

Manuaba. Ilmu Kebidanan. EGC: Jakarta. 2010.

Priyanto, Agus. Komunikasi dan Konseling : Aplikasi dalam pelayanan Sarana Kesehatan. Salemba Medika; Jakarta 2009

Emma, moudy. Frekuensi pemeriksaan Kehamilan dan ASI Eksklusif. Jurnal Nasional Kesehatan Mayarakat UI. Jakarta(online jurnal) 2013(diunduh Januari 2016).Tersedia dari: http://www.journal.fkm.ui.ac.id.

Ambarwati R, Siti F, Purwanti S. Pengaruh Konseling Laksatif pemberian ASI Eksklusif sampai 3 bulan. Jurnal Gizi Indonesia. 2013; 2(1)

Imdad A, Yakoob MY, Bhutta ZA. Effect of Breastfeeding promotion interventions on breastfeeding rates wit special focus on developing countris. BMC public Health 2011; 11 suppl 3;524




DOI: https://doi.org/10.36409/jika.v2i2.13

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.