FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IMS (INFEKSI MENULAR SEKSUAL) PADA PSK (PEKERJA SEKS KOMERSIAL) DI PUSKESMAS PRAMBANAN SLEMAN D.I. YOGYAKARTA

Tutik Astuti

Abstract


Latar Belakang: Infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan global pola penyakitnya hampir terjadi di semua negara. Salah satu penyebabnya adalah transaksi seks pada pekerja seks komersial (PSK).Menurut profil kesehatan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) tahun 2016 mengenai IMS ( Infeksi Menular Seksual) DIY menempati urutan yang ke 9 sebagai provinsi dengan penderita HIV-AIDS dan IMS terbanyak, total penderita IMS dan HIV-AIDS tahun 2013 adaah 2288 Penderita. Pada tahun 2014 adalah 2663 penderita HIV-AIDS dan IMS. Tahun 2015 penderita IMS dan HIV-AIDS berjumlah 4317 penderita. Penemuan IMS dan HIV-AIDS berfluktuatif setiapa tahun. Pada tahun 2010 dan 2011 sempat mengalami penurunan sementara, kemudian mengalami peningkatan kembali tahun 2013 sampai 2015. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan denagan kejadian IMS (Infeksi Menular Seksual) pada PSK (Pekerja Seks Komersial) di Puskesmas Prambanan Sleman Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian survey analitik dengan studi cross sectional dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Analisa data menggunakan uji statistic Kendal-tau, Populasi adalah semua PSK (Pekerja seks komersial) di wilayah puskesmas Prambanan yang melakukan kunjungan pemeriksaan pada saat penelitian berlangsung. Pengambilan sampel menggunakan Total sampling. Hasil Penelitian: Pengetahuan PSK (Pekerja seks komersial) yaitu pengetahuan cukup sebanyak 20 orang (50.0%). Pendidikan PSK (Pekerja seks komersial) yaitu memiliki pendidikan dasar sebanyak 22 orang (55.0%). Sosial Ekonomi yaitu memiliki sosial ekonomi rendah sebanyak 22 orang (55,0%). Hasil uji statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan IMS (Infeksi menular seksual) dengan p-value => 0.05,ada hubungan antara pendidikan dengan IMS (Infeksi menular seksual) dengan p-value =< 0.05,dan tidak ada hubungan antara sosial ekonomi dengan IMS (Infeksi menular seksual) dengan p-value => 0.05. Kesimpulan: tidakada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian IMS (Infeksi menular seksual), ada hubungan Pendidikan dengan kejadian IMS, tidak ada hubungan Sosial ekonomi dengan kejadian IMS (Infeksi Menular Seksual) di Puskesmas Prambanan Sleman D.I Yogyakarta.

Keywords


Pengetahuan, Pendidikan, Sosial Ekonomi, Infeksi Menular Seksual.

Full Text:

PDF (Indonesia)

References


World Health Organization. 2015. Maternal Mortality. World Health Organization. Diakses pada tanggal 23 Februari 2017 pukul 09.00 di http://www.who.int/gho/maternal_health/mortality/maternal_mortality_text/n/

Dinas Kesehatan DIY. 2016. Narasi Profil Kesehatan 2015. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta

Dinas Kesehatan Sleman Yogyakarta. 2016. Narasi Profil Kesehatan 2015. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Sleman Yogyakarta

Skinner, B.F. 2013. IlmuPengetahuan Dan PerilakuManusia. Yogyakarta: PustakaPelajar

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: RinekaCipta.

Notoatmodjo, S. 201o. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: RinekaCipta.

Febiyanti, C. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks komersial.

Fridayanti.W .2011.beberapa factor yang mempengaruhi tingginya kejadian pekerja seks komersial gang sadar baturaden kabupaten banyumas.

Wawan, A dan Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia

Widyastuti dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta : Fitramaya.

https//ppnijateng.org/wp-content/uploads/2017/01/faktor-faktor yang berhubungan dengan tingginya kejadian ims, keperawatan maternitas.




DOI: https://doi.org/10.36409/jika.v2i2.10

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.